Senin, 09 November 2015

REAKSI-REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG C, H, O, N



REAKSI-REAKSI KHUSUS SENYAWA YANG MENGANDUNG C, H, O, N
A.    TUJUAN
Tujuan dalam praktikum ini yaitu mahasiswa mampu mereaksikan senyawa yang mengandung C, H, O, N.
B.     LANDASAN TEORI
Analisis suatu bahan dalam ilmu kimia melibatkan 2 macam analisis, yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan  senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel. Dengan kata lain, analisis kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel. Analisis kualitatif bersifat khas unutk zat yang mengalami reaksi oksidasi-reduksi pada mikro-elektroda. Sedangkan analisis kuantitatif adalah analisis yang selain mengidentifikasi unsur juga mengidentifikasi kadar absolut atau relatif dari suatu elemen atau spesies yang ada di dalam sampel (Gandjar, 2012).
Parasetamol merupakan obat yang banyak digunakan oleh masyarakat secara bebas dan tidak terkendali. Menurut hasil statistik mortalitas di Inggris tahun 1992, parasetamol menduduki urutan ketiga dan salisilat urutan ketujuh terbesar penyebab kematian akibat kelebihan dosis. Parasetamol merupakan obat analgesik yang banyak dikonsumsi saat ini, penggunaan parasetamol yang berlebihan dapat mengakibatkan kerugian bagi pemakainya karena parasetamol dimungkinkan dapat membentuk kompleks dengan ion-ion logam transisi misalnya Cu (Lusiana, 2002). Selain itu parasetamol juga diketahui dapat menyebabkan kerusakan sel hati yang ditandai dengan meningkatnya kadar SGOT Parasetamol mempunyai berat molekul 151,16 gr/mol dan mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0% C8H9NO2, dihitung terhadap zat anhidrat (Edijanti, 2010).
Salisilamida merupakan turunan salisilat sebagai obat analgetik dan antipiretik golongan salisilat yang efeknya lebih lemah dari salisilat itu sendiri. Pada pemberian oral salisilamida cepat diabsorpsi dan segera didistribusikan. Selanjutnya salisilamida mengalami proses eliminasi lintas pertama di gastro intestinal dan dihepar sebesar 80% akibatnya obat yang tersedia didalam darah menjadi sangat kecil lebih lanjut akan mengurangi efek farmakologinya (Endang, 2003).
Salisilat merupakan inhibitor ireversibel siklooksige-nase dengan mekanisme kerja melalui asetilasi residu asam amino pada enzim. Di samping sebagai obat antiradang, salisilat memiliki peranan lain dalam terapi obat yang tidak kalah pentingnya, yaitu sebagai zat penghambat agregasi trombosit (Rahmana, 2002).






C.     ALAT DAN BAHAN
1.      Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
-          Hot plate
-          Lumpang dan Alu
-          Pipet tetes
-          Gelas kimia
-          Tabung reaksi
-          Spatula
-          Batang pengaduk
2.      Bahan
-          Neozep forte
-          Parasetamol
-          Aquades
-          FeCl3
-          Potasium Bikromat
-          HCl
3.      Uraian Bahan
-          Paracetamol (Dirjen POM, 1979 : 37 )
Nama resmi                 : ACETAMINOPHENUM
      Nama lain                    : Paracetamol, PCT
      Rumus molekul           : C8H9NO2

      Rumus bangun            :



      Pemerian                     : Hablur, serbuk putih tidak berbau rasa
                                                  padat.
      Kelarutan                    : Larut dalam 70 bagian air dalam 7 bagian
etanol dalam 40 bagian etanol 95 % dalam 13 bagian aseton, propilenglikol, larut dalam alkali hidroksida.
                         Penyimpanan              : Dalam wadah tertutup baik.
-       Air suling (Dirjen POM, 1979 : 96)
Nama resmi                 : Aqua Destilata
Nama latin                   : Aquades / air suling
RM/BM                       : H2O / 18,02
Pemerian                      : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan  tidak mempunyai rasa
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup baik
-          Besi (III) klorida (Dirjen POM, 1979 : 659)
Nama lain                    : Besi (III) klorida
Rumus molekul           : FeCI3
Pemerian                     : Hablur atau serbuk hablur, hitam kehijauan, bebas warna jingga dari gram hidrat yang telah terpengaruh oleh kelembaban.
Kelarutan                      : Larut dalam air, larutan beropalesensi warna jingga.
      Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup rapat.
-       Asam Klorida (Dirjen POM, 1979 : 53)
Nama Resmi                : ACIDUM HYDROCHLORIDUM
Nama Lain                   : Asam klorida
RM                                          : HCl
BM                              : 36,46
Pemerian                     : Cairan jernih, tidak berwarna, bau merangsang,  jika diencerkan dengan 2 bagian air, berasap dan bau hilang.
Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup rapat
K/P                              : Zat tambahan








D.    PROSEDUR KERJA
NEOZEP FORTE
-       Digerus hingga halus
-       Ditimbang sebanyak 0,1 gram
-       Dilarutkan dengan 10 ml aquades
-       Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
-       Ditambahkan FeCl3 sebanyak 3 tetes

                                                     Ungu gelap

PARASETAMOL

-       Digerus hingga halus
-       Ditimbang sebanyak 0,01 gram
-       Dilarutkan dengan 10 ml aquades
-       Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
-       Ditambahkan FeCl3 sebanyak 3 tetes

      Abu-abu Gelap





PARASETAMOL

-       Digerus hingga halus
-       Ditimbang sebanyak 0,1 gram
-       Ditambahkan HCl 0,1 N 1 ml
-       Dipanaskan
-       Ditambahkan aquades 10 ml
-       Ditambahkan Potasium bikromat

        Kuning












E.     HASIL PENGAMATAN
Tabel Pengamatan
NO.
Turunan
Reaksi
1.
Turunan Salisilat
Ungu gelap
Salisilamida
-       0,01 gram sampel (Neozep forte + aquades 10 ml + FeCl3 3 tetes.
2.
Turunan Anilin
Abu-abu gelap
Parasetamol
-       0,01 gram sampel (parasetamol + aquades 10 ml + FeCl3 3 tetes.
-       0,1 gram sampel parasetamol + dipanaskan + aquades 10 ml + potasium bikromat 3 tetes.
Kuning









F.      PEMBAHASAN
Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik yang populer dan digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal, sakit ringan, dan demam. Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik. Kata asetaminofen dan parasetamol berasal dari singkatan nama kimia bahan tersebut, yakni pada versi Amerika N-asetil-para-aminofenol asetominofen dan pada versi Inggris para-asetil-amino-fenol parasetamol. Rumus kimia parasetamol adalah C8H9NO2. Parasetamol cocok digunakan dalam percobaan dimana percobaan ini untuk mengamati reaksi senyawa yang mengandung unsur C, H, O, dan N.
.    Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisis kualitatif ini tidak menggunakan perhitungan rumus atau aturan absolut untuk menghitung atau menganalisis suatu zat.
Pada percobaan ini, untuk melakukan pengidentifikasian unsur C, H, O, N  dalam suatu obat dengan melihat hasil reaksi kimia yang dihasilkannya, seperti yang telah kita ketahui bahwa unsur  C, H, O, N  ini merupakan unsur penyusun senyawa organik. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif, yaitu melakukan pengidentifikasian penyusun yang terdapat pada sampel. Sampel obat yang akan diidentifikasi pada percobaan ini yaitu Neozep Forte turunan salisilat dan paracetamol yang merupakan turunan anilin.
Obat yang pertama akan diidentifikasi yaitu Neozep Forte, setelah ditimbang dan dilarutkan menggunakan aquades kemudian ditambahkan dengan FeCl3 mengalami perubahan warna menjadi ungu gelap. Hal ini membuat hasil reaksi perubahan warna ungu ini menandakan unsur C, H, O, N yang terdapat di dalam Neuzep Forte  sesuai dengan standar.
Percobaan kedua digunakan  parasetamol sebagai sampel, setelah proses pelarutan serta penambahan FeCl3 reaksi perubahan warna yang terjadi yaitu warna abu-abu gelap. Masih dengan sampel yang sama, parasetamol serbuk dilarutkan dengan HCl 0,1 N, kemudian dipanaskan.  Penambahan HCl bertujuan untuk mempercepat reaksi dan untuk meregangkan ikatan-ikatan pada sampel parasetamol. Setelah dipanaskan, larutan ditambahkan aquades dan potasium bikromat, dan hasil reaksi yang terjadi yaitu perubahan warna menjadi kuning. Jika suatu reaksi menghasilkan perubahan warna, berarti terjadi pembentukan senyawa kompleks pada reaksi tersebut. Tetapi jika perubahan warna tidak sesuai dengan yang tertera pada literatur, dimana seharusnya warna hasil reaksi adalah violet, hal tersebut dikarenakan larutan HCl yang digunakan adalah HCl encer bukan HCl pekat sehingga terjadi perbedaan hasil dengan literatur.
Pengidentifikasian unsur C, H, O, N dalam ilmu farmasi berperan penting untuk mengidentifikasi unsur penyusun obat sehingga para parmasist akan lebih mengetahui kegunaan atau indikasi obat pada tubuh manusia.   
G.    KESIMPULAN
            Dari percobaan ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk mengetahui reaksi-reaksi senyawa yang mengandung C, H, O, N dapat dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif dengan menambahkan suatu reagen. Dan Neozep Forte dan Parasetamol yang digunakan sebagai sampel mengandung unsur C, H, O, N.








.  







DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM. 1979. FI. Edisi III. Depkes. RI. Jakarta.
Gandjar, Ibnu Gholib, dkk., 2012. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Darmawan, Endang. 2003. Pengaruh Pemberian Merica Putih (Piperis album, L)
dan Piperin terhadap Ketersediaan Hayati Salisilamida pada Tikus. LOGIKA. Vol. 9 (10). Hal. 40-41.

Darsono, Lusiana. 2002. Diagnosis dan Terapi Intoksikasi Salisilat dan Parasetamol. JKM. Vol. 2 (1). Hal. 30.

Goenarwo, Edijanti., Chodidjah., Rosy Kusumah. 2010. Perbedaan Kadar SGOT antara Pemberian Air Rebusan Daun Sendok (Plantago major) dan Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Ness) Studi Eksperimen pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Parasetamol. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA). Vol. 2 (1). Hal. 41.

Kartasasmita, Rahmana Emran. 2002. Perkembangan Obat Antiradang Bukan Steroid. Ilmu Kimia Medisinal/Farmasi Analisis, Departemen Farmasi, FMIPA ITB. Vol. XXVII (4).  Hal. 75-76.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar